Penemuan Prasasti Ligor Dan Prasasti Nalanda Hasil Peniggalan Kerajaan Sriwijaya

Alukta Oky -- Hallo teman-teman kembali lagi bersama alukta oky, di pembahasan kali ini saya akan membahas tentang penemuan Prasasti Ligor Dan Prasasti Nalanda Hasil Peniggalan Kerajaan Sriwijaya, yaitu:

Prasasti Ligor


Prasasti ligor (sumber: indostory)
                    
Dari daerah Ligor di Semenanjung Tanah Melayu di temukan sebuah prasasti Batu yang kedua sisinya bertulisan. Prasasti ini dikenal dengan sebutan prasasti Ligor. Pada sisi muka, yang biasanya disebut prasasti Ligor A, disebutkan seorang raja Sriwijaya. Selain itu juga memuat angka tahun 775 M. dan pembangunan trisamaya caitya untuk Padmapati, Sakyamuni dan Vajrapani. Sisi belakang, yang biasanya disebut prasasti Ligor B, tidak menyebutkan angka tahun meskipun prasasti ini dimulai dengan kata swasti. Prasasti ligor B ini hanya terdiri dari 4 baris tulisan yang merupakan satu bait prasasti berbahasa sangsekerta dan setengah baris permulaan bait ke dua. Isinya menyebut seorang raja bernama Wisnu dengan Gelar sarwarimadawimathana atau pembunuh musuh-musuh yang sombong tiada tersisa. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Prasasti Nalanda 

Kemudian dari Nalanda di India bagian timur (Negara bagian bihar), ditemukan sebuah prasasti yang dikeluarkaan oleh raja Dewapaladewa. Prasasti ini tidak menyebut angka tahun dan ditulis dalam bahasa sangsekerta. Diduga prasasti ini berasal dari pertengahan Abad IX. Isinya tentang pendirian bangunan biara di Nalanda oleh Raja Balaputradewa, raja Sriwijaya yang menganut Agama Buddha. Selain itu disebutkan juga kakek raja Balaputradewa yang dikenal sebagai raja Jawa dan bergelar sailendrawamsatilaka sri wirawairimathana atau permata keluarga sailendra pembunuh musuh-musuh yang gagah perwira. Ia mempunyai anak bernama Samaragravira yang kawin dengan Tara, anak raja Dharmasetu dari Somawangsa. Disebutkan juga permintaan kepada raja Dewapaladewa untuk memberikan tanah-tanahnya sebagai sima uutuk biara tadi. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

          Dari dua prasasti Nalanda dan Ligor, kita melihat andanya satu tokoh yang sama yang disebut permata wangsa sailendra, pembunuh musuh-musuh yang sombong atau pembunuh musuh-musuh yang gagah perwira. Kemudian berdasarkan keterangan dari prasasti karangtengah  atau disebut juga prasasti kayumwungan, tokoh ini dapat di identifikasikan dengan Rangkai Panangkara yang disebut didalam prasasti kalasa dan prasasti ratu baka dengan nama Tejahpurnnapana Panamkarana. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Menurut prasasti Nalanda, tokoh sailendrawamsatikala ini mempunyai anak bernama samaragravira, yang mugkin dapat kita samakan dengan samaratungga yang dusebut didalam prasasti kayumwunga 746 S atau 824 M. samaratungga mempunyai seorang putri mahkotayang bernama Pramodawardhani. Putri kemudian kawin dengan Rangkai Pikatan. Dari istrinya yhang lain yaitu Tara, putri Dharmasetu raja sriwijaya dari somawangsa. Caspari berpendapat bahwa setelah setelah samaratungga meninggal Rangkai Pikatan dan Pramodawardhani naik tahta kerajaan Mdag sedangkan Balaputra, karena merasa dirinya juga berhak atas tahta kerajaan, ia kemudian menyerang Rangkai Pikatan untuk merebut kerajaan. Tetapi ia dapat dikalahkan, meskkipun telah mencoba bertahan di atas Bukit Ratu Baka. Dalam prasasti siwagrha kejadian ini digambarkan tempat pengungsian yang dibangun dengan berates-ratus batu. Akhirnya Balaputradewa terpaksa melarikan diri ke Sumatra, tempat tinggal kakenya dari pihak ibu, dan berhasil menjadi raja di Sriwijaya. Selanjutnya Balaputradewa melakukan hubungan persahabatan dengan raja Dewapaladewa dari Benggala. Pada saat itu raja Dewapaladewa dikenal sebagai pelindung agama Buddha dan di Nalanda terdapat perguruan tinggi agama Buddha yang banyak menarik minat para biksu dari luar untuk mempelajarinya. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Mungkin ini saja yang dapat saya simpulkan tentang Penemuan Prasasti Ligor Dan Prasasti Nalanda Hasil Peniggalan Kerajaan Sriwijaya. Semoga artikel ini dapat bermamfaat!!!


Referensi:

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Notosusanto, Nugroho. 1993. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka

0 Response to "Penemuan Prasasti Ligor Dan Prasasti Nalanda Hasil Peniggalan Kerajaan Sriwijaya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel