Kerajaan Tarumanegara | Sumber-Sumber Sejarah Dan Peninggalan-peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Prasasti batu dengan ukiran dan pahatan telapak kaki. (Photo by: andryanus)

Alukta Oky -- Selain kerajaan Kutai, ternyata masih ada kerajaan tertua yang ada di Nusantara, yaitu Kerajaan Tarumanegara. Hal ini di buktikan oleh adanya penemuan prasasti-prasasti dan arca-arca di berbagai wilaya.

Adapun Prasasti Yang Berhasil Di Temukan Adalah, sbb.

1. Prasasti Ciaruton

Prasasti Ciaruton (bogor) yang sebelumnya di kenal degan nama  Prasasti Ciampea, terletak di pinggir sungai Ciaruton, dekat muaranya dengan Cisadena. Yang menarik perhatian para sarjana dari prasasti ini ialah lukisan labah-labah dan tapak kaki yang di pahatkan di atas hurufnya. Prasasti ini terdiri atas 4 baris, tulisan dalam bentuk puisi india dengan irama anustubh. melihat bentuknya, prasasti ini mengingatkan adanya hubungan dengan prasasti raja Mahedrawarman I dari keluarga Pallayang di dapatkan di Dalavanur.Prasasti ini berbunyi sebagai berikut:

ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki yang Mulia Sang Purnavarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia. (Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993)).

2. Prasasti Pasir Poleangkak

Prasasti Pasir Poleangkak di dapatkan di bukit pasir koleangkak, termasuk daerah perkebunan Jambu kira-kira 30 km, sebelah barat Bogor.  Prasasti ini berbunyi sebagai berikut:

Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpi manusia yang tiada taranya, yang termashur sri purnnavarmman, yang sekali waktu (memerintah) di Taruman dan yang baju zirahnya yang terkenal (=varmman) tidak dapat di temus senjata musuh. ini adalah sepasang tapak kakinya, yang senantiasa berhasil mengempur kota-kota musuh, hormat kepada parah pangeran, tapi merupakan duri dalam daging dari musuh-musuhnya.(Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993)).

3. Prasasti Kebonkopi

Prasasti Kebonkopi terletak di kampung Muara Hilir, cibung bulang dan yang menarik dari prasasti ini ialah adanya dua tapak kaki gajah yang di persamankan dengan tapak kaki gajah airawata. Prasasti ini berbunyi sebagai berikut:

di sini nampak sepasang tapak kaki . . . yang seperti Airwata, gaja penguasa taruma (yang) agung dalam . . . dan (?) kejayaan. (Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993)).


4. Prasasti Tugu

Prasasti Tugu yang di dapatkan di tugu, Jakarta merupakan prasasti yang terpanjang dari semua peninggalan purnawarman. prasasti ini sama halnya dengan prasasti lainnya, prasasti ini berbentuk puisi anustubh. tapi, ada beberapa hal yang menarik dari prasasti ini yaitu pertama, di dalamnya disebutkan nama dua buah sunngai yang terkenal di panjab, yaitu sungai candrabhaga dan gommati. kedua, walaupun tidak lengkap, tetapi prasasti ini merupakansatu-satunya prasasti purawarman yang menyebutkan anasir penanggalan. ketiga, prasasti ini menyebutkan diakukannya upacara selamatan oleh brahmana di sertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiakan. keempat, prasasti ini menyebutkan dua buah nama lain di samping purnawarman, sehinggap setidak-tidakya dapat di pergunakan untuk menentukan siapa sebenarnya Purnawarma. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

5. Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten

Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapatdi baca, seperti halnya dengan yang terdapat pada prasasti Ciaruto, di sebelah gambar tapak kaki. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

6. Prasasti Cindanghiang

Prasasti Cindanghiang atau labak, di dapatkan di kampung lebak, di pinggir sungai Cidanghiang, kecamatan manjul, kab. pendeglang, Banteng. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Adapun Arca-Arca Yang Di Temukan Yaitu, sbb:

1. Arca Rajasri

 Arca Rajasri termasuk arca tertua, tetapi sayang tidak di ketahui dengan pasti tempat temuannya yang asli, hanya berdasarkan berita-berita yang sampai, yang di perkirakan berasal dari daerah Jakarta. Arca ini menggambarkaan Rajasi sebagaimana di sebut dalam prasasti Tugudan memperlihatkan sifat-sifat Wisnu-Surya, sedangkan purnawarman sendiri di anggap sebagai pengannut mazhab itu. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

2. Arca Wisnu Cibuaya I

. Arca Wisnu Cibuaya I berasal dari abad VII M., tetapi dapat di anggap bisa melengkapi prasasti-prasasti purnawarman. Ini membuktikan adanya aliran seni di jawa barat. Arca ini memperlihatkan adanya beberapa persamaan dengan arca yang di temukan di Semenanjung Melayu, siam dan kamboja, dan berdasarkan itu dapatlah di duga, dari mana asal usul tradisi arca ini. Arca ini di duga mempunyai persamaan dengan langgam seni pallawa di india selatan dari abad VII - VIII M., atau barangkali dengan culuknya. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

3. Arca Wisnu Cibuaya II

Arca Wisnu Cibuaya II, juga di dapatkan di desa cibuaya, tetapi tempat aslinya tidak dapat dipastikan. Berdasarkan persamaan-persamaa yang ada pada arca itu dengan arca-arcadari seni pala, abad VII - VIII M. Terutama: jenis batu yag di pergunakan, bentuk arca beserta laksananya, bentuk badan, dan makuta, dapat di pastikan bahwa arca ini termasuk arca yang agak tua. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Inilah peninggalan-peninggalan dan bukti-bukti tentang kerajaan Tarumanegara atau kerajaan tertua yang ada di indonesia. dan berhubungan tidak ada lagi bukti-bukti baru yang di temukan jadi kita tidak bisa membahas kerajaan tarumanegara terlalu jauh. sekian dan terima kasih!!


0 Response to "Kerajaan Tarumanegara | Sumber-Sumber Sejarah Dan Peninggalan-peninggalan Kerajaan Tarumanegara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel