Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kutai, dan Proses Perpindahan Gelar Pangeran Menjadi Gelar Kesultanan

Peninggalan Kerajaan Kutai (Sumber: Andrianus)

Alukta Oky -- Hallo teman-teman kembali lagi bersama Alukta Oky, di pembahasan kali ini saya akan membahas tentang penyebab runtuhnya kerajaan kutai, tapi sebelumnya perluh kita ketahui bahwa kerajaan kutai merupakan kerajaan Hindu pertama dan tertua di nusantara. Kerajaan kutai mulai  mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mulawarman dan kerajaan ini mulai runtuh pada masa pemerintahan raja Maharaja Dharma Setia. Raja Maharaja Dharma Setia merupakan anak dari raja Mulawarman. Adapun penyebab runtuhnya kerajaan kutai yaitu:

Kematian Raja Maharaja Dharma Setia

Di mulai ketika adanya konflik antara dua kerajaan yang disebabkan oleh proses asimilasi yang gagal. Konflik inilah yang memicu antar dua kerajaan tersebut berperang. Peperangan antar dua kerajaan ini berlangsung pada abad ke-16, dan kerajaan kutai Martadiputra harus menerima kekalahan dari kerajaan kutai Kartanegara. Kedua kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang berbeda dan masing-masing berpusat di sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kekalahan kerajaan kutai Martadiputra ditandai dengan kematian Raja Maharaja Dharma Setia yang dibunuh oleh Raja Aji Pangeran Sinum Panji yang merupakan Raja dari kerajaan Kutai Kartanegara yang didirikan pada abad ke-13. Kemudian kerajaan utai Martadiputra diambil alih kepemimpinannya oleh kerajaan Kutai Kartanegara. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Pada tahun 1365, kerajaan kutai kartanegara yag disebutkan di dalam Sastra Jawa Negarakertagama berubah menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735, kerajaan Kutai Kartanegarayang semula rajanya bergelar pangeran kemudian berubah menjadi gelar sultan, sampai kerajaan tersebut runtuh. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Penyerangan Oleh Bangsa Eropa

Setelah kutai menjadi kerajaan islam, kerajaan ini melakukan kontak dengan bangsa eropa pada tahun 1844 karena rakyat kutai merasa tidak senang dengan kesombongan orang-orang eropa tersebut, sehinggap rakyat kutai melakukan perlawanan dengan bangsa eropa. Dalam perlawanan tersebut bangsa eropa berhasil dikalahkan oleh rakyat kutai, dan pemimpin dari bangsa eropa tersebut ikut terbunuh. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Beberapa bulan kemudian Belanda datang dari arah Makassar dan menyerang pusat kesultanan kutai, yaitu Tenggarong.tidak seperti sebelumya, masyarakat kutai tidak mampu mengalahkan belanda, dan akhirnya belanda berhasil menguasai Tenggarong pada tahun 1844. Sultan Muhammad Sallihuddin yang merupakan raja dari kerajaan Kutai, terpaksa melakukan perjanjian damai yang dikenal dengan perjanjian “tepian pandat traktat”. Perjanjian ini merupakan akhir dari kemerdekaan kutai, karena setelah perjanjian itu kutai pun tunduk di bawa pimpinan belanda. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (jakarta, 1993).

Mungkin ini saja informasi tentang penyebab runntuhnya kerajaan kutai, semoga artikel ini bermamfaat!!!




Referensi:

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Notosusanto, Nugroho. 1993. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka

0 Response to "Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kutai, dan Proses Perpindahan Gelar Pangeran Menjadi Gelar Kesultanan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel